Jumat, 22 Maret 2013

Peran Public Relations Dalam Sosialisasi Budaya Perusahaan Telkom Baru di Kalangan Karyawan PT Telkom Divre IV Jateng & DIY.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia melakukan perubahan budaya perusahaan dari Telkom Lama menjadi Telkom Baru. Perubahan ini merupakan perubahan mendasar di tubuh Telkom karena mencakup keseluruhan aspek yaitu budaya, identity, value dan bisnis perusahaan. dan harus disosialisasikan terlebih dahulu dikalangan internal Telkom khususnya karyawan sebelum pada akhirnya disosialisasikan di kalangan eksternal PT Telkom Divre Iv Jateng DIY dan memberikan citra positif pada perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan wawancara (indept interview) dengan menggunakan interview guide, dengan narasumber Public Relations dan 3 (tiga) karyawan PT Telkom Divre IV Jateng DIY yang bertujuan untuk mendiskripsikan peran Humas dalam mensosialisasikan perubahan budaya perusahaan dari Telkom Lama menjadi Telkom Baru sebagai expert presciber, communication fasilitator, problem solving process fasilitator, dan communication technician. Program kerja yang dilakukan meliputi kegiatan sosialisasi perubahan budaya Telkom Baru melalui pertemuan rutin Patriot 135 sebanyak seminggu sekali dan diikuti karyawan tiap divisi, gathering karyawan, sosialisasi melalui media internal perusahaan seperti Running Text, Website Portal, Building Announcement, dab buletin. Berdasarkan uraian dari hasil penelitian mengenai peran Public Relations PT Telkom Divre IV Jateng DIY dapat disimpulkan bahwa Public Relations PT Telkom Divre IV Jateng DIY menjalankan perannya dalam sosialisasi perubahan budaya perusahaan Telkom Baru ini dengan baik. Untuk kedepannya diharapkan kegiatan sosialisasi PT Telkom Divre IV Jateng DIY mengalami peningkatan atau pengembangan dari kegiatan – kegiatan yang sudah ada dengan menciptakan kegiatan yang termasuk dalam kegiatan sosialisasi agar tidak terkesan monoton.

KEGIATAN CSR PT. DJARUM MELALUI PROGRAM BHAKTI LINGKUNGAN

Peduli Lingkungan dan Empati Sosial Korporasi

Program bakti lingkungan,,yang salah satunya menanam  pohon ternyata sebuah program menarik yang digagas dan dilaksanakan oleh PT Djarum : Trees for Life. Sebuah program yang merupakan bagian dari kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan rokok terkemuka tersebut sebagai bentuk dari tanggung jawab sosial serta empati konstruktif perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Yang menarik adalah, sejak tahun 1979, perusahaan ini telah mendedikasikan diri untuk melestarikan lingkungan demi hidup yang berkualitas dengan program Djarum Bhakti Lingkungan. Kota Kudus adalah langkah awal dari program ini. Ribuan jenis tanaman peneduh ditanam.
Selain itu, dibawah payung Djarum Bakti Lingkungan telah melakukan aksi pelestarian lereng Gunung Muria dengan tanaman peneduh maupun pohon bernilai ekonomi, sehingga mampu mempertahankan kawasan penting resapan air kota Kudus. Selain itu sejak tahun 2008 Djarum BaktiLingkungan bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kanwil Jawa Tengah, turut serta dalam program pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo dengan komitmen 700.000pohon.
Sebagaimana diungkap pada  siaram persnya, Dalam rangka Hari Ulang Tahun PT. Djarum ke-59, pada tanggal 18 April 2010 lalu, sebanyak 400 karyawanDjarum di Kudus bersama Luna Maya, artis pemerhati lingkungan, menanam Pohon Trembesi sepanjang1,2 km di Demak, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan program lanjutan Djarum Trees For Life, dar i Corporate Social Responsibility Bakti Lingkungan PT Djarum yang merencanakan 2.767 Pohon Trembesi sepanjang jalan Turus Semarang-Kudus Jawa Tengah.Serius dan konsisten untuk melakukan pelestarian lingkungan adalah semangat Djarum Trees For Life yang ingin ditularkan kepada seluruh pihak dan masyarakat luas. Berawal dari penanaman PohonTrembesi bersama Gubernur beserta Muspida Jawa Tengah, kemudian diikuti beberapa minggu lalupenanaman bersama artis Nugie dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan. Komitmen perusahaan juga tak berhenti pada kegiatan-kegiatan insidental tertentu belaka. Bahkan, Bibit Pohon Trembesi yang digunakan dalam rangkaian program Penanaman 2.767 Pohon Trembesi disepanjang turus jalan Semarang-Demak ini berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) PT. Djarum.
Untuk menjaga kesinambungan kegiatannya, salah satu dukungan PT. Djarum adalah dengan mendirikan pusatpembibitan aneka tanaman yang dikelola secara intensif. Diharapkan dengan upaya pembibitan aneka tanaman ini, PT. Djarum dapat turut menjadi bagian dari usaha dalam mempertahankan dan melestarikan tanaman-tanaman langka agar terjaga dari kepunahan.Hingga saat ini, PPT telah memilikitotal sekitar 100 ribuan jenis bibit tanaman, termasuk di dalamnya tanaman langka seperti Kepel, Sawit,Nogosari, buah Kawista dan Pohon Botol dari Afrika.
Perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit belaka tetapi juga menunjukkan kepedulian besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar tempat perusahaan bersangkutan beroperasi. Dengan program CSR ini tidak hanya merupakan investasi jangka panjang yang berguna untuk meminimalisasi risiko sosial, juga berfungsi sebagai sarana meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan.
Saya ikut menyatakan salut dan mengacungkan jempol tinggi-tinggi bagi upaya-upaya konstruktif yang telah dilakukan sejumlah korporasi besar, termasuk PT Djarum Kudus, melalui program CSR-nya yang sudah menunjukkan komitmen dan kepedulian tinggi menjaga kelestarian lingkungan dengan kegiatan Trees For Life. Ini sebentuk empati sosial nyata untuk menghindari nestapa kemanusiaan akibat kerusakan lingkungan.
Model  CSR yang dikembangkan oleh PT Djarum Kudus adalah jenis korporasi ideal yang dengan teguh memegang konsistensi empati sosialnya lewat program Trees for Life dimana disaat yang sama ikut memelihara kelanjutan program yang sudah dicanangkan tersebut dengan kegiatan pendukung seperti menyiapkan bibit-bibit tanaman unggulan lewat Pusat Pembibitan  Tanaman yang dimilikinya.
CSR merupakan salah satu bentuk strategi PR yang dapat digunakan untuk membentuk citra positif perusahaan dimata stakeholder. Dengan program CSR perusahaan dapat menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan komunitasnya. PT. Djarum sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri rokok tentu mengalami berbagai pro-kontra dari masyarakat, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk melakukan program CSR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh PR PT. Djarum Kudus dalam mengelola kegiatan CSR khususnya program Bakti Lingkungan sehingga mampu meningkatkan citra perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan panduan interview guide kepada Manager Bakti Lingkungan dan warga yang merasakan dampak CSR Bhakti Lingkungan ”Djarum Trees For Life”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan CSR Bakti Lingkungan merupakan salah satu upaya PT. Djarum dalam menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan pemerintah (stakeholder). Melalui kegiatan CSR, perusahaan dapat membentuk persepsi positif masyarakat bahwa Djarum bukan hanya mengejar keuntungan semata tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, yang pada gilirannya hal tersebut secara tidak langsung telah membantu meningkatkan citra perusahaan. Dalam pengelolaan kegiatan CSR Bakti Lingkungan, Djarum memiliki manajeman strategi untuk menunjang keberhasilan program, diantaranya adalah merangkul LSM, Masyarakat dan Beswan Djarum Kudus dalam tiap pelaksanaan program agar mereka merasa menjadi bagian dari perusahaan. Selain itu media juga selalu dilibatkan agar perusahaan memperoleh publisitas. Manajemen strategi yang dijalankan PR PT. Djarum terbukti cukup efektif untuk menunjang keberhasilan program, terutama untuk publisitas. Dengan adanya publisitas citra positif corporate lebih mudah terbentuk karena lebih banyak masyarakat yang mengetahui program yang dilakukan PT. Djarum.

Rabu, 20 Maret 2013

Peranan Humas PT.Pertamina dalam menangani kasus ledakan gas elpiji 3 kg

Sebagai seorang Humas dalam menghadapi kasus ini melakukan beberapa tindakan. Tindakan yang di lakukan telah sesuai dengan teori yang ada yaitu teori dari (Cutlip dan Center, Iriantara,2007:14) mengenai pendekatan manajerial. Pendekatan itu dengan cara:
1. Mencari penyebab kejadian
Humas biasanya mengetahui berita kecelakaan gas elpiji 3 kg dari pengaduan warga, media dan juga dari pemberitahuan karyawan PT.Pertamina sendiri. Setelah mendengar berita tersebut, Humas bekerjasama dengan pihak Gas Domestik yang merupakan penanggung jawab kegiatan konversi gas elpiji 3 kg turun kelapangan langsung untuk mengetahui fakta yang ada. Kegiatan pencarian fakta untuk menanyakan tentang seluk beluk kejadian di lakukan dengan turun langsung ke lapangan dan dengan melakukan pendekatan persuasive melalui wawancara kepada korban langung maupun dengan tetangga-tetangga korban. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan langung ke rumah korban dan apabila ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, maka kegiatan
wawancara dilakukan di rumah sakit tempat korban dilarikan untuk mendapatkan pertolongan.
2. Memberikan bantuan kepada korban
Mencari penelusuran fakta yang ada, harus dapat diketahui jumlah korban dan kerugian material yang harus ditanggung baik itu fisik rumah maupun perawatan kesembuhan korban. Dari hasil penilaian itulah, maka Pertamina harus merencanakan untuk memberikan suatu asuransi yang mana semua orang yang mendapatkan kompor dan tabung gas elpiji telah mendapatkan asuransi jiwa dari PT.Pertamina.Sedangkan jumlah dan saratnya telah ditentukan dan proses pemberian asuransinya harus sesuai dengan prosedur. Bantuan yang disebut dengan tali asih ini merupakan program dari PT.Pertamina sebagai rencana yang telah diperhitungkan apabila suatu saat akan terjadi kecelakaan akibat pemakaian gas elpiji.
Perencanaan yang telah ditetapkan dan di ukur sesuai dengan jumlah kerugian segera diberikan langsung kepada korban agar mereka bisa langsung mendapatkan perawatan dan tidak merasa dirugikan atau merasa tidak mendapatkan perhatian dari pihak Pertamina. Tindakan berikutnya setelah perencanaan tentang jumlah bantuan dana tali asih ditentukan, maka pihak Pertamina dengan segera memberikannya kepada korban. Selain itu, tidak lupa diberikan pengetahuan tambahan cara penggunaan elpiji yang aman agar tidak terjadi lagi hal yang serupa. Serta, korban diberikan surat pernyataan yang isinya tidak melakukan penuntutan terhadap PT.Pertamina setelah proses tali asih dari PT.Pertamina telah berakhir.
Untuk membantu mengkomunikasikan kepada publik luar, Humas PT.Pertamina juga bekerjasama dengan pihak media untuk melakukan pemberitaan kepada publik mengenai kasus ledakan gas elpiji dan tindakan penyelesaian kasus kecelakaan
3. Melakukan tindakan evaluasi
Tahap terakhir adalah evaluating. Setelah selesai pemberian bantuan kepada korban, pihak Pertamina mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan, apakah sudah bisa diterima baik oleh korban dan tindakan tersebut apakah telah mampu mengembalikan lagi citra perusahaan di mata korban.
4. Melakukan upaya pencegahan kasus agar tidak terjadi lagi.
Dengan beberapa jumlah kasus kecelakaan akibat gas elpiji yang terjadi maka PT.Pertamina harus melakukan upaya guna mencegah kasus kecelakaan gas elpiji terjadi kembali. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan resosialisasi. Proses resosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang lebih kepada pihak-pihak konsumen agar lebih mengerti bagaimana cara pemakaian dan perawatan yang benar sesuai prosedur yang ada.
Selain itu dilakukan pula Quality Control setiap harinya dengan melakukan pengecekan terhadap tabung elpiji, mulai dari proses kelayakan pakai tabung gas, perlengkapan dan aksesoris tabung hingga proses pendistribusian ke agen-agen. Proses ini dilakukan untuk mengurangi kelalaian agar tidak mendistribusikan tabung yang tidak layak pakai dan dapat mengakibatkan kecelakaan terjadi lagi.

5 Hal yang Harus Dikuasai Staf Public Relations

Penulis : Felicitas Harmandini | Kamis, 2 Agustus 2012 | 
 
Staf PR tidak hanya dituntut untuk mampu menulis siaran pers yang baik atau mudah berteman.
KOMPAS.com - Dulu, advertising atau public relations menjadi satu-satunya hal yang dapat menyampaikan pesan dari sebuah perusahaan ke masyarakat. Kini, media sosial seolah mengubah peran staf public relations, sehingga tidak lagi memadai jika staf PR hanya berperan menulis siaran pers yang baik atau mudah berteman.

Staf PR, entah itu yang mewakili perusahaan secara langsung, atau melalui agency, membutuhkan ketrampilan untuk melacak ribuan atau jutaan berita yang di-share melalui media online, dan kreativitas untuk membangun ide-ide yang akan disebarluaskan. Cassie Boorn, spesialis media sosial dan staf PR yang telah membangun program-program digital untuk banyak perusahaan besar yang pernah dimuat di majalah Fortune, memaparkan ketrampilan yang dibutuhkan agar seorang publicist mampu bertahan dalam era digital seperti sekarang. Berikut beberapa di antaranya.

1. Membangun jaringan
Tugas seorang staf PR di antaranya adalah menggelar acara jamuan makan atau media gathering yang mengesankan. Inti dari aktivitas ini adalah bagaimana berhubungan dengan orang lain, membangun jaringan yang kelak dapat bermanfaat satu sama lain. Misalnya, berhubungan dengan awak media. Baik media maupun staf PR dari sebuah perusahaan memiliki posisi yang setara dan saling membutuhkan. Ketika media membutuhkan informasi langsung dari CEO sebuah perusahaan, PR lah yang menjadi penghubungnya. Sebaliknya, PR juga membutuhkan media untuk menyampaikan pesan-pesan dari perusahaan yang diwakilinya. Selain menggunakan e-mail, instant messenger juga menjadi sarana paling mudah dan cepat untuk berhubungan dan berjejaring dengan mereka.

2. Memonitor pemberitaan
Salah satu tugas penting dari staf PR adalah memastikan bahwa pesan-pesan dari perusahaan sampai ke media. Namun, ketika berita sudah ditayangkan, pekerjaan Anda belum selesai. Anda perlu mendorong agar kunjungan ke media, atau situs perusahaan Anda sendiri meningkat, memastikan bahwa berita atau kontennya dibaca secara meluas, atau memilih media yang perlu Anda prioritaskan. Mengelola situs menjadi satu-satunya cara Anda untuk memahami proses penulisan berita, bagaimana editornya mengelola jadwal kegiatannya, dan apa yang perlu Anda sampaikan agar media mau menulis tentang perusahaan Anda. Anda juga perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan berita-berita dari perusahaan. Bagikan juga berita-berita dari media online ke media sosial perusahaan Anda.
3. Berteman dengan orang-orang penting
Wartawan atau blogger adalah pihak yang paling berpengaruh dalam menyebarluaskan berita. Mereka menjadi orang-orang yang diandalkan para staf PR, terutama mereka yang mampu menghasilkan berita yang obyektif dan bermanfaat bagi perusahaan maupun masyarakat sebagai sasarannya. Untuk itu, staf PR harus terus membina pertemanan secara profesional dengan awak media maupun blogger. Jangan hanya mengontak wartawan atau blogger ketika Anda butuh mereka untuk memberitakan kampanye tertentu dari perusahaan Anda. Kirimkan ucapan selamat ketika mereka berulang tahun, mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, atau ketika tertimpa kemalangan. Ajak mereka untuk ngopi-ngopi secara informal, tanpa membahas urusan pekerjaan.

4. Lincah dalam meng-goggling berita
Media online bisa menayangkan berita Anda dengan lebih cepat, namun karena jumlahnya semakin banyak terkadang Anda jadi kesulitan melacaknya. Maka, sering-seringlah belajar meng-googgling berita mereka. Jangan malas, dan hanya mendesak si penulis mengirimkan link beritanya untuk Anda. Anda hanya perlu menanyakan keyword judul berita dan nama medianya, Anda bisa dengan mudah menemukan berita-berita tersebut. Mesin pencari juga tidak hanya bermanfaat untuk mencari berita dari media, tetapi juga menemukan ide untuk kampanye perusahaan Anda berikutnya, detail mengenai kompetitor dari klien Anda, statistik, hingga gambaran mengenai tren yang baru. Jika sudah menguasai hal ini, Anda bisa menaklukkan semuanya.
5. Apa yang harus di-share
Nah, ini yang paling penting. Online influencer seperti blogger dan editor media online menjadi sangat berpengaruh karena mereka telah menyebarluaskan berita secara online. Mereka jeli menangkap apa saja yang tampak menarik untuk diberitakan, meskipun kadang-kadang bukan sesuatu yang ingin Anda tekankan dalam pesan-pesan perusahaan Anda. Kirimkan kisah-kisah menarik dari perusahaan Anda, berkaitan dengan produk atau interaksi Anda dengan masyarakat. Berikan kontak ke direktur atau CEO perusahaan jika wartawan ingin mengonfirmasi atau meminta penjelasan lebih detail mengenai pesan-pesan yang Anda sampaikan. Menghalang-halangi niat tersebut kadang hanya akan membuat pemberitaan mereka kurang akurat.

Jumat, 15 Maret 2013

Berita dari Kompas

Public Relations, Menjanjikan Penghasilan Tinggi
Jumat, 31 Agustus 2012

KOMPAS.com - Kini, public relations (PR) menjadi salah satu profesi yang banyak diincar oleh pencari kerja. Menjanjikan penghasilan tinggi, seorang praktisi PR harus menciptakan ide dan solusi serta membangun komunikasi dengan klien maupun media.

Profesi sebagai public relations (PR) atau hubungan (humas) masyarakat sudah jamak terdengar di telinga banyak orang. Hampir di seluruh kegiatan, baik berkaitan dengan perseorangan, organisasi, atau perusahaan, peran PR sangat dibutuhkan untuk mendukung kelancaran hingga kesuksesan kegiatan tersebut.

Adanya tuntutan keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan berimbas pada makin pentingnya profesi ini. Isyak Stamboel, Managing Director Kendi5 Strategic Communica-tions, mengatakan, hampir semua perusahaan yang menerapkan manajemen modern membutuhkan public relations. "Tren perusahaan ke arah terbuka, yakni perusahaan go public, memberi peluang profesi ini untuk lebih eksis," katanya.

Maklum, PR bisa menjadi jembatan komunikasi yang baik bagi berbagai pihak untuk mencapai tujuannya. Menurut Indira Abidin, Managing Director Fortune PR, public relations memang mempunyai peran dalam membangun hubungan timbal balik dengan berbagai stakeholder. Mereka harus membangun hubungan yang baik untuk mendukung tercapainya tujuan bagi pribadi, organisasi, atau perusahaan.

Sementara itu, Sri Lestari, Principal Consultant Cognito Communications Counsellors, mengatakan, praktisi PR berperan dalam mengelola reputasi klien. "Kami akan mengelola persepsi target audience klien kita, terhadap produk, atau apa saja yang ditugaskan kepada kami," ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi di negeri ini yang baik juga meningkatkan kebutuhan akan praktisi PR. Kebutuhan PR ini datang dari perusahaan-perusahaan yang berkembang.

Selain itu, banyaknya investasi baru juga makin mendorong tingginya kebutuhan akan PR. Sama halnya perusahaan lain, perusahaan baru membutuhkan solusi strategi komunikasi khusus, baik untuk memperkenalkan keberadaannya atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai.


Permintaan tinggi

Bukan hanya oleh perusahaan PR, kebutuhan tenaga PR juga datang dari perusahaan besar yang memiliki aktivitas bisnis luas. Mereka biasanya juga mengurusi bidang hubungan internal maupun eksternal perusahaan. Nah, PR yang bekerja pada sebuah perusahaan ini biasa disebut inhouse public relations. "Peluang karier PR sangat besar dan luas, sejalan dengan modernisasi yang terjadi di segala bidang," kata Isyak.

Indira sepakat perihal tingginya kebutuhan profesional di bidang PR. Buktinya, selama dua tahun belakangan ini ia banyak menerima proyek berkaitan dengan public relations. "Banyak permintaan yang datang ke Fortune PR. Hampir 30 persen dari luar negeri," jelasnya.

Senada dengan Indira, Sri Lestari juga membenarkan soal perkembangan industri PR ini. Ia melihat, salah satu indikasi pertumbuhan industri ini adalah makin banyaknya sekolah yang menawarkan pendidikan public relations. "Kondisi itu bisa menunjukkan tingginya permintaan sumber daya manusia di industri ini," terang Sri.

Selain itu, ia juga mengamati munculnya sejumlah PR agensi baru. "Khususnya, PR agensi yang baru start-up atau masih kecil. Mereka bermunculan dengan jumlah yang cukup banyak," kata Sri.

Makin baiknya prospek industri PR, lanjutnya, juga ditandai dengan membaiknya penerimaan oleh media. "Saat ini, mulai ada media yang memberikan penghargaan terhadap para praktisi PR," tutur Sri.

Dari kacamata perusahaannya sendiri, Sri juga melihat pesatnya perkembangan industri PR ini tampak dari proyek-proyek yang mengalir ke Cognito. "Boleh dibilang, kecepatan kami mendapatkan proyek lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan kami mendapatkan karyawan," cetusnya.

Yang jelas, tingginya permintaan itu juga melahirkan berbagai peluang dalam industri hubungan publik. Termasuk, pengembangan sumber dayanya. Maklum, saat ini,  masih ada keterbatasan praktisi dalam industri PR ini.

Tenaga kerja segar alias lulusan baru (fresh graduate) belum bermanfaat secara maksimal. Butuh waktu yang cukup lama bagi mereka untuk menjalani proses pendidikan. Maklum, para lulusan itu belum siap pakai, tapi siap dididik kembali. "Meski dasar pendidikan PR sudah cukup baik, masih jauh dengan kualitas yang dibutuhkan pasar," kata Isyak.

Padahal, kini, perusahaan-perusahaan yang ingin mempekerjakan tenaga humas memerlukan tenaga-tenaga yang siap pakai. Selain menguasai konsep-konsep PR, mereka juga mengerti praktik manajemen, jurnalistik, dan mengikuti perkembangan masyarakat.


Arsitek komunikasi

Siapa pun yang tertarik terjun ke dunia PR tak membutuhkan latar belakang pendidikan khusus. Para praktisi PR yang ada saat ini pun datang dari berbagai latar belakang pendidikan, tak terbatas dari mereka yang memiliki pendidikan di bidang komunikasi.

Namun, tentu saja, akan menjadi nilai lebih kalau para praktisi ini punya pemahaman yang lebih baik akan salah satu industri. Misalnya, jika dia memahami soal teknologi informasi atau hardware, software, besar kemungkinan dia akan menangani perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan TI.

Yang penting, menurut Isyak, orang yang menjalani profesi PR harus menyadari bahwa jatidirinya menjadi cerminan profesinya. Saat dia akan membangun citra positif, segala yang melekat dan tindakan yang dilakukan harus berlandaskan harapan terciptanya hal-hal positif. "Seorang PR adalah perencana komunikasi atau arsitek komunikasi," ujar Isyak.

Sebagai arsitek, praktisi PR harus menguasai konsep-konsep komunikasi, strategi komunikasi, dan siap mengeksekusi program komunikasi sesempurna mungkin. "Dia juga harus memiliki pemikiran jernih. Karena fungsi PR harusnya menjual solusi, dia juga harus bisa memberikan saran yang paling baik untuk klien jika diminta," terang Sri.

Untuk menjadi seorang praktisi PR yang andal, para peminat di bidang ini harus memiliki bekal kompetensi yang cukup beragam. Apa saja? Yuk, kita tengok satu per satu.


Keahlian berkomunikasi

Namanya saja arsitek komunikasi, tentu saja keahlian berkomunikasi (communication skill) mutlak harus dimiliki oleh seorang praktisi PR. Dia harus bisa menghadapi klien, media, dan masyarakat.

Keahlian dalam berkomunikasi ini terlihat dari kemampuan membuat orang nyaman diajak bicara, mengajak orang bisa mengungkapkan diri, serta bisa menyampaikan pesan atau ide ke orang dengan efektif. Kemampuan ini juga menjadi modal awal para PR untuk menciptakan jaringan, baik dengan klien atau media. Dalam keahlian ini, seorang praktisi PR juga harus mampu menjual ide. "Ini termasuk interpersonal skill," kata Indira.


Media relations
Kemampuan media relations juga menjadi modal dasar lainnya, bagi praktisi public relations. "Sebagai konsultan PR sebagian besar pekerjaan yang kami tangani berhubungan dengan media massa," jelas Sri.

Oleh karena itu, seorang praktisi PR harus mempunyai pemahaman pengetahuan dan ketrampilan untuk mengenal media dengan baik. Mereka harus mengenal media konvensional, sosial, dan apa pun jenis media itu, beserta karakter masing-masing. Misalnya, jam
deadline, jenis-jenis media yang cocok dengan tujuan yang ingin dicapai klien, gaya dan keunikan. termasuk preferensi masing-masing media.

Makanya, seandainya ada mantan wartawan yang ingin terjun ke dunia PR, tentu itu menjadi nilai tambah tersendiri. Sebab, dia mengerti sistem dalam dunia pers dan sudah paham peta media di Indonesia.

Namun, tak cukup memiliki jaringan yang luas dengan banyak media, seorang praktisi PR juga harus mampu menjalin komunikasi yang baik dan berkualitas dengan para jurnalis, termasuk editor dan editor in chief. Arti berkualitas di sini, bukan hanya kenal, tapi memiliki hubungan yang baik, bahkan sedapat mungkin akrab.


Bisa menulis

Seorang praktisi PR juga dituntut memiliki kemampuan tulis menulis. Bagian dari kemampuan ini antara lain merumuskan masalah, menyusun dalam alur sederhana, dan menyampaikannya dalam bentuk tulisan yang runut agar pesan yang tersampaikan.

Maklum, dalam menjual solusi klien, praktisi PR seringkali menggunakan media seperti konferensi pers. Nah, dalam konferensi pers tersebut, mereka juga seringkali menyertakan media release. Selain itu, untuk menjalin komunikasi, baik dengan klien atau media, tak selamanya bentuk komunikasi ini bisa memakai cara-cara verbal. "Oleh karena itu, dia juga harus bisa menulis," kata Sri.


Piawai bernegiosiasi

Semakin senior predikat PR yang disandang, maka banyaknya keahlian akan menjadi nilai tambah tersendiri. "Mereka harus pandai menganalisis sesuatu, menangani isu, dan memiliki keahlian untuk bernegosiasi," terang Sri. Kemampuan negosiasi ini penting, karena praktisi PR bukan hanya bernegosiasi dengan klien. Ketika mengadakan event tertentu, mereka juga harus menghadapi banyak pihak. Misalnya, mereka harus menyewa gedung atau mencari suplai berbagai kebutuhan untuk dalam event tersebut.

Selain itu, kemampuan negosiasi juga diperlukan ketika para praktisi PR ini harus mencari atau mendapatkan proyek-proyek baru. "Kami semua harus mempunyai mentalitas untuk mencari proyek," kata Sri.

Semakin baik kualitas dalam menangani sebuah kegiatan atau mencari solusi terhadap suatu masalah, akan makin besar peluang klien untuk memperpanjang kontrak. Tentu saja, ini akan menjadi keuntungan tersendiri bagi agensi.


Penghasilan tinggi

Perkembangan dalam industri PR ini juga menuntut adanya perubahan struktur organisasi dalam sebuah perusahaan agensi PR. Supaya makin fokus dalam memberikan pelayanan kepada klien, mereka pun terus berbenah dengan mengembangkan berbagai divisi.

Dari sini lantas muncul kebutuhan-kebutuhan tenaga baru. Tentu saja, hal ini menciptakan membuat jenjang karier di sebuah perusahaan PR menjadi lebih luas dan panjang. Hanya saja, setiap perusahaan tentu mempunyai kebijakan masing-masing soal pengembangan divisi dan jenjang karier sesuai dengan kebutuhan mereka.

Di Cognito Communication Counsellors misalnya. Agensi PR yang menawarkan beberapa solusi komunikasi (corporate communication, marketing communication, crisis and issues management) membagi jenjang karier karyawan dalam enam tingkatan. Yakni, account coordinator, associate, senior associate, consultant, senior consultant, dan principal consultant. "Tapi, bisa jadi level jenjang karier ini akan berbeda sangat jauh antar perusahaan, meski menggunakan terminologi yang sama," pesan Sri.

Sementara itu, Fortune PR membagi beberapa praktisinya dalam divisi berdasarkan industri. Seperti ada divisi yang khusus menangani industri pariwisata dan hospitality, keuangan, teknologi, kesehatan, dan prodev atau pemasaran sosial.

Baik Indira maupun Sri Lestari mengakui, dalam kondisi saat ini, keterbatasan praktisi PR justru berada pada level atas. "Mulai prinsipal sudah susah, mereka ini yang memiliki kemampuan untuk menggaet klien baru," kata Indira.

Lantas, berapa potensi penghasilan yang masuk ke kantong praktisi PR? Sebagai perusahaan di bidang jasa, Sri mengatakan sangat sulit memberikan patokan penghasilan karena penilaian untuk pemikiran tiap-tiap individu di setiap perusahaan bisa berbeda jauh. "Jadi, akan sulit menetapkan patokan penghasilan karena perusahaan kecil punya perhitungan sendiri bagi pemula dan tingkatan di atasnya, demikian pula perusahaan level menengah dan atas," kata Sri.

Namun, menurut Sri, saat ini, kompensasi yang diterima para praktisi PR ini cukup bersaing dengan industri lainnya. "Jika tidak, tentu tak banyak pihak masuk di industri ini," ujarnya.

Di luar kompensasi yang diterima setiap bulan, lanjut Sri Lestari, seorang praktisi PR juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan, berupa insentif, komisi dan bonus kalau mereka bisa mencapai target tertentu. "Jadi, mereka bekerja tak sekadar menjalankan pekerjaan," kata Sri.

Mereka akan mendapatkan insentif, misalnya, ketika ada klien yang menyatakan kepuasan karena pesan yang mereka inginkan benar-benar tersampaikan berkat aktivitas PR yang dijalankan petugas atau perusahaan. "Jika ada klien yang memperbarui atau mendapatkan kontrak baru, keberhasilan ini juga kami bagi kepada mereka yang selama ini telah bekerja keras," jelas Sri.

Isyak menambahkan, penghasilan seorang PR sangat tergantung skala bisnis perusahaan yang menaunginya. "Namun, untuk saat ini, penghasilan yang diperoleh bisa ditotal relatif lumayan besar, apalagi untuk level senior atau mereka yang sudah berpengalaman di bidang ini," katanya.

Seorang praktisi PR yang enggan disebut namanya menyebutkan, kisaran penghasilan PR di level pemula hingga masa kerja tiga tahun antara Rp 3 juta–Rp 5 juta per bulan. Sedangkan penghasilan tingkat senior berkisar Rp 7 juta hingga Rp 12 juta. Di level selanjutnya, penghasilan mereka bisa mencapai puluhan juta per bulan.

Selasa, 12 Maret 2013

kegiatan Public Relations

Kegiatan Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk publiknya. Berdasarkan jenis publiknya kegiatan Public Relations terbagi menjadi dua yaitu :
1.    Eksternal Public Relations
Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.
Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik.
Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public relations meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya, memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat, memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader, memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik dalam masyarakat.
á´¥   Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti :
1.    Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya
2.    Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan publik
3.    Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif agar     publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan
4.    Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif
5.    Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
Kegiatan Eksternal Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing  dan lain sebagainya
Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.
á´¥   Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu
1.    Hubungan dengan komunitas (community relations)
Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility.
2.    Hubungan dengan pelanggan (costumer relations)
Membina hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan konsumen antara lain (1) mempertahankan pelanggan lama, (2) menarik pelanggan baru, (3) memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru, (4) memudahkan penanganan keluhan pelanggan dan (5) mengurangi biaya. Costumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain plant tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.
3.    Hubungan dengan  media massa dan pers (media  & press relations)
Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik.  Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).
4.    Hubungan dengan pemerintah (government relations)
Hubungan yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum.
► Contoh public eksternal PR dalam suatu perusahaan :
•    Mayarakat:  Orang yang nantinya akan membantu kelancaran proses distribusi bahkan bias saja sekaligus menjadi konsumennya.
•    Konsumen:  Pemakai produk dari suatu perusahaan.
•    Internet:  Bisa menaikkan jumlah pembelian produk dgn cara melakukan penjualan online.
•    Media: Bisa menaikkan penjualan dengan memasang iklan yg menarik di media
•    Pasar:   Pasar yg strategis dan kondusif akan memudahkan pendistribusian produk
•     Bank:   Tempat penyimpanan agar dana perusahaan ttp berputar
•    Transportasi:  Transportasi yang baik melancarkan proses distribusi produk.
•    Cuaca: Mempengaruhi pendisteribusian produk.


2.    Internal Public Relations
Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti  karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya
Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar.
á´¥   Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers, yaitu
1.    Hubungan dengan karyawan (employee relations)
Seorang PR harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan program employee relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
2.    Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations)
Seorang PR juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.
► Contoh public internal PR dalam suatu perusahaan :
•    Pimpinan:  Memegang kendali agar perusahaan tetap kokoh
•    Pemegam saham:  Membantu pimpinan dalam mengendalikan perusahaan
•    Karyawan:  Secara tidak langsung dan langsung ikut serta mengendalikan perusahaan
•    Peraalatan perusahaan:  Kalau tidak ada peralatan,perusahaan tdiak dapat memproduksi produk
•     Produk: Merupakan bagian internal terpenting dalam suatu perusahaan.
•    Gaji:  Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin giat untuk memproduksi produk.

Sabtu, 09 Maret 2013

tips menjadi public relations profesional

Tips Menjadi Public Relation Profesional

Seorang public relations (PR) mengemban tugas utama untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Untuk itu, PR harus mampu menyajikan citra sebuah perusahaan kepada publik atau masyarakat dalam gambaran yang terbaik. Bagi Anda yang berkecimpung di dunia komunikasi dan ingin sukses sebagai PR yang profesional, berikut ini tips untuk PR professional.
 
  • Percaya diri
Percaya diri adalah kunci utama menjadi PR yang profesional. Bagaimana bisa membawa citra baik perusahaan ke publik kalau Anda sendiri merasa ragu dengan kemampuan diri dan perusahaan yang dinaungi? Kepercayaan diri akan membuat Anda jadi orang yang siap menghadapi segala kemungkinan, dari yang terbaik maupun terburuk.
 
  • Banyak belajar
PR & Social Media Manager The Body Shop Ratu Ommaya (Maya) menekankan, "Dunia komunikasi itu dinamis harus terus belajar, juga harus membuka diri dengan hal-hal baru. Harus sering baca, harus sering belajar dalam arti apapun, selalu mengasah kemampuan."
 
  • Pintar mengatur mood
"Yang namanya PR itu secapek dan setidakbahagia apapun, saat berhadapan dengan media atau publik harus tetap tampil menyenangkan. Tidak menunjukkan bagaimana capek kita," saran Maurin Handayani, media expert Inke Maris & Associates, perusahaan yang bergerak di bidang communications consultant.
 
  • Memiliki kepribadian yang baik
Menurut Herlina Widowati, Brand Manager yang pernah menjadi PR kafe SHY Rooftop, seorang PR harus memiliki kepribadian yang baik bukan hanya secara individu. Tapi juga dalam berprofesi dan berhubungan dengan orang lain. "Kalau aku awalnya harus menjadikan pribadi kita yang menarik, bukan penampilan aja. Kita harus menghormati orang lain. Jangan berpikiran negatif terhadap orang lain, nanti orang lain akan percaya kepada kita," tutur Herlina.
 
  • Cepat beradaptasi
Seorang PR pasti akan bertemu dengan banyak orang, dengan karakter dan sikap yang sangat beragam. Di sinilah kemampuan Anda untuk cepat beradaptasi diperlukan agar bisa 'nyambung' saat berkomunikasi dengan berbagai orang.
 
  • Berpikiran terbuka
"PR Pikirannya harus sangat terbuka, nggak boleh kaku, selalu update. Aku megang social media juga, jadi harus bisa teknologi juga," ujar Maya.
 
  • Jaga hubungan baik dengan rekan kerja
Jangan hanya berhubungan terbatas karena urusan pekerjaan. Untuk menjaga hubungan baik dengan rekan kerja (partner bisnis, klien, media), tunjukkan sedikit perhatian. Misalnya mengucapkan selamat di hari ulang tahunnya, mengirimkan kartu ucapan di hari raya atau sekadar mengajak makan siang sambil berbincang santai

Tujuan dan Fungsi PR

1.  Tujuan utama public relations
Tujuan utama Public Relation sendiri adalah menciptakan, mempertahankan dan melindungi reputasi organisasi/ perusahaan, memperluas prestis, menampilkan citra-citra yang mendukung. Riset menunjukkan bahwa konsumen/pelanggan lebih sering melakukan buying decicision atau keputusan pembelian berdasarkan citra perusahaan.
Dengan bahasa paling sederhana dan singkat, tujuan utama Public Relation dapat diringkas, sesuai tujuan utama yang diatas sebagai berikut:

·         Mengevaluasi sikap dan opini publik
·         Formulasi dan implementasi prosedur dan policy organisasi atas komunikasi organisasi/perusahaan dengan publik
·         Mengkoordinasikan program-program komunikasi
·         Mengembangkan hubungan dan “good-will” lewat proses komunikasi dua arah
·         Mengembangkan hubungan positif antar organisasi dan public
Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan.Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge.
2.  Tujuan public relations dalam komunikasi dua arah
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan dalam proses komunikasi dua arah tergolong dua golongan besar yaitu:
A. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)
·         Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
·         Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam masyarakat
·         Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya
B. Komunikasi Eksternal (masyarakat/ Public)
  • Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
  • Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan      pendidikan khususnya.
  • Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.
3. Tujuan sebuah public relations perusahaan
Ruang lingkup tujuan humas itu sendiri ternyata demikian luas. Namun dari semua tujuan humas tersebut kita  bisa mengambil beberapa yang bisa dijadikan prioritas. Dari sekian banyak hal yang bisa dijadikannya prioritas kegiatan humas sebuah perusahaan, berapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
  • Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya  kegiatan- kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang semula hanya menangani transportasi truk tapi kemudian mulai menjual mesin pemanas ruangan. Guna menyesuaikan diri atas adanya kegiatan yang baru tersebut, maka perusahaan harus mengubah citranya supaya kegiatan dan produk-produk barunya itu mendapat sambutan positif dari khalayaknya.
  • Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai
  • Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh  perusahaan   kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
  • Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar-pasar baru.
  • Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
  • Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,  sehubungan dengan telah tejadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan  kecaman, kesangsian, atau salah paham dikalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.
  • Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
  • Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
  • Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.
  • Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru   
  • Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para  pemimpin perusahaan organisasi kehidupan social sehari-hari.
  • Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
  • Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemarintah yang merugikan.
  • Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

         Mengingat jenis dan karakter organisasi itu bermacam-macam, maka tentu saja tujuan bidang humas mereka berbeda-beda/ bervarisi dan tidak terdaftar hanya pada diatas saja. Satu hal yang harus disadari, setiap tujuan dari berbagai organisasi, baik itu komersial maupun non-komersial, sama-sama memerlukan suatu program tindakan yang terencana. Setiap tujuan organisasi dalam pengertian luas akan jauh lebih mudah dijangkau apabila usaha pencapaiannya juga disertai dengan kegiatan-kegiatan humas, baik itu yang dilakukan oleh unit departemen humas internal maupun oleh lembaga konsultasi humas eksternal.   
Fungsi-fungsi humas
Dibawah ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas 
1.  Fungsi utama humas
            Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama, yaitu:
  • Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi engan publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian
  • Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya
  • Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya
  • Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga
  • Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapt umum     
2.  Fungsi humas menurut IPRA          
Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
  • Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia.
  • Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
  • Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
  • Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh
  • Mencegah konflik dan salah pengertian
  • Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
  • Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
  • Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen
  • Memperbaiki hubungan industrial
  • Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
  • Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan produk atau layanan
  • Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
  • Menciptakan jadi diri institusi
  • Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
  • Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi
3.  Fungsi Humas  menurut Canfield
Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi humas , yaitu:
  • Mengabdi kepada kepentingan umum (it should serve the public’s interest)
  • Memelihara komunikasi yang baik (  Maintain good communication)
  • Menitik beratkan ,oral dan tingkah laku yang baik( And stress good morals and manners)
4.      Fungsi humas menurut Edward L. Bernaus
Mengenai fungi humas Edward L. Bernaus seorang pelopor humas di Amerika Serikat dalam bukunya Public Relations (1952) terdapat tiga fungsi humas, yaitu:
·         Memberikan informasi kepada masyarakat
·         Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka
·         Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga atau organisasinya dengan publiknya atau sebaliknya.

Kamis, 07 Maret 2013

public relations menurut para ahli

1.      Frank Jefkins
Public Relation adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun kelua, antara satu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian’ (Public Relations, Frank Jefkins Revisi Daniel Yadin. 2002 hal 10).

2.  Public Relation adalah kelanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan, dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill dari publik. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.12)

3.     Edward L.Berney
Public Relation adalah membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik. (Everything you should know about public relations,2003 hal.6)

4.  Public Relation adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.13)

5.  J.C., Seidel,
Public Relation adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan public yang lebih luas. Kedalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.12)

6.  Public Relation adalah falsafah manajemen yang didalam tiap keputusan dan tindakannya mendahulukan kepentingan orang lain. (Dasar-dasar Public Relation, Oemi Abdurrachman,MA, 1986 hal 27)

7.     Anthony Davis
Public Relation adalah manajemen komunikasi antara suatu organisasi dengan publiknya. (Everything you should know about public relations,2003 hal.3)


8.     Menurut (British) Institute of Public Relation (IPR)
Public Relation adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya’. (Public Relations, Frank Jefkins Revisi Daniel Yadin. 2002 hal 9)

9.     Public Relation adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukan kebijaksaan dan prosedur dari individu atau organisasiatas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik. (Hubungan masyarakat Dan Konsep Kepribadian, Drs. Muslimin, M.Si, Tahun.2000, Hal.2)


10.  Dr. Rex Harlow.
Public Relatoin adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian dan kerja sama. (Public Relation, Frank Jefkins Revisi Daniel Yadin.2002 hal 16)

11.    Public Relation adalah komunikasi yang dilakukan suatu organisasi dengan orang-orang yang berkepentingan, guna untuk mendapatkan perhatian mereka dengan cara menguntungkan.(Everything you should know about public relations, Anthony Davis, 2003 hal.3)

12.   Public Relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara sesuatu unit dan publiknya yang menentukan hidup unit itu. (Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat, Prof.Drs. H.A.W. Widjaja, Tahun. 2002, Hal. 54)

13.   Public Relation adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.13)

14.   Public Relation merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organsasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial(perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial.(Teori Dan Profesi Kehumasan, M. Linggar Anggoro, 2000 hal 1)

15.   Public Relation adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (umum) untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.14)

16.   Public Relation adalah salah satu bidang ilmu komunikasi pada suatu organisasi/ perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.)

17.   Public Relation merupakan fungsi menejemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu organisasi/ perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen.(Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.13)


18.   Public Relation adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi/ perusahaan. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.12)

19.   Public Relation  yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan publik dan menambah pengertian mereka. (Dasar-dasar Public Relation, Oemi Abdurrachman,MA, 1986 hal 26)

20.  Public Relation merupakan suatu usaha yang secara sadar memotivasi agar orang-orang terpengaruh, terutama melalui komunikasi agar timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi, memberi rasa hormat, mendukung dan bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah. (Dasar-dasar Public relation, Drs. Soleh Soemirat, M.S, Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, 2007, hal.13)